Mengikut Yesus
Mengikut Yesus
Ini adalah dasar Iman dan pondasi kami dalam Pelayanan
Apa Artinya Mengikut Yesus?
Banyak orang mengenal nama Yesus, tetapi tidak semua benar-benar mengikut Dia. Mengikut Yesus bukan hanya tentang hadir dalam ibadah, menyanyikan pujian, atau mengetahui ayat-ayat Alkitab. Mengikut Yesus berarti menjadikan Dia pusat hidup kita, Tuhan, Pemimpin, dan Guru.
Yesus tidak pernah memanggil murid dengan kalimat “Datanglah ke gereja sekali seminggu.” Yang Ia katakan adalah: “Ikutlah Aku.” Mengikut berarti bergerak, belajar, berubah, dan bertumbuh seperti Kristus.
Ketika Yesus ada di dunia, Ia tidak membentuk ribuan orang sekaligus dalam sebuah gedung besar. Ia memanggil dua belas murid, hidup bersama mereka, mengajarkan mereka, membentuk karakter mereka, melatih mereka, dan mengutus mereka.
Pemuridan bukan kelas teoritis. Pemuridan adalah kehidupan yang dibentuk melalui hubungan.
Yesus menunjukkan bahwa perubahan sejati tidak hanya terjadi melalui ceramah, tetapi melalui hubungan yang dekat, percakapan yang jujur, dan teladan hidup yang nyata.
Setiap orang percaya dipanggil bukan hanya untuk diselamatkan, tetapi untuk bertumbuh. Iman bukan diciptakan sekaligus iman dibangun melalui proses, langkah demi langkah, hari demi hari, bersama tubuh Kristus.
Karena itu, Yesus berkata: “Jadikanlah semua bangsa murid-Ku… ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.”
(Matius 28:19-20). Tugas gereja bukan hanya membuat orang percaya, tetapi menjadikan mereka murid.
Gereja besar dapat menguatkan kita melalui firman, ibadah, dan penyembahan bersama. Tetapi di kelompok kecil dalam sel, komsel, atau care group kita mengalami hal-hal yang tidak bisa kita dapatkan hanya dari ibadah umum, seperti Bertumbuh dalam hubungan yang saling mengenal, Belajar firman secara mendalam, Saling mendoakan, Saling memperhatikan, Menguatkan mereka yang lemah, Melatih pelayanan, Membentuk karakter seperti Kristus,.
Paulus menulis: “Nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangun…”(1 Tesalonika 5:11). Itu tidak mungkin terjadi jika kita berjalan sendirian.
Iman bukan perjalanan solo. Ketika seorang bayi lahir, ia tidak dibiarkan sendirian ia perlu keluarga, komunitas, dan lingkungan untuk bertumbuh. Begitu juga dalam kehidupan rohani: ketika kita lahir baru, kita membutuhkan keluarga rohani untuk bertumbuh dalam iman. Kelompok sel adalah tempat Iman diasah, Karakter diperbaiki, Kedewasaan dibentuk, Panggilan ditemukan, Karunia rohani diaktifkan, Di sanalah kita belajar untuk menjadi murid, bukan hanya jemaat.
Karena ada hari ketika kita kuat, tetapi ada hari ketika kita lemah. Ada hari ketika kita percaya penuh, tetapi ada hari ketika kita ragu. Ada masa ketika kita bersinar, tetapi ada masa ketika kita hampir padam.
Di kelompok sel, kita tidak sendirian.
Ketika jatuh, ada yang mengangkat.
Ketika bingung, ada yang membimbing.
Ketika hancur, ada yang mendoakan.
Dan ketika bertumbuh, kita bisa menguatkan orang lain.
Karena itu, kelompok sel bukan sekadar program gereja, itu adalah pola kerajaan Allah. Tempat di mana murid dibentuk, diperlengkapi, dan diutus untuk menjadi terang bagi dunia. Jika hari ini Tuhan mengetuk hati Anda dan berbisik “Jangan berjalan sendiri.” Maka mungkin sudah waktunya berkata:
“Tuhan, aku mau dibentuk. Aku mau bertumbuh. Aku mau menjadi murid-Mu.”
Karena pada akhirnya… Mengikut Yesus bukan hanya tentang percaya,
tetapi tentang bertumbuh menjadi seperti Dia.